Analisis Kisah Nabi Ibrahim dalam al-Qur’an Perspektif Pendidikan
Abstract
Kesalahan paradigma dalam menilai suatu keberhasilan pendidikan anak juga perlu diluruskan. Keberhasilan pendidikan sering diukur dari prestasi akademik dan pekerjaan yang didapat setelah menyelesaikan pendidikan. Sehingga dalam proses pendidikan, prestasi seorang anak jarang di hubungkan dengan dengan akhlaq dan keperibadiannya. Menjawab persoalan tersebut, ada baiknya kita kembali menggali kesukseskan Nabi Ibrahim yang telah di informasikan dalam Al-Qur’an tentang mendidik anak, keluarga dan umatnya. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (library research), karena data yang diteliti berupa naskah-naskah, buku-buku atau majalah-majalah yang bersumber dari khazanah kepustakaan dan sifat dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Metode-metode pendidikan dalam kisah-kisah Nabi Ibrahim as., dalam al-Qur’an: sebagaimana metode-metode yang sudah lazim diterapkan di dunia pendidikan, yang mencakup: (1) metode tanya jawab, dialog, percakapan (hiwar) Qur’ani, (2) metode ceramah dan penuturan kisah Qur’ani, (3) metode do’a, (4) metode keteladanan (uswah), (5) metode demonstrasi/ praktek langsung, (6) metode pembelajaran dan nasehat (‘ibrah wa al-mau’idhah), (7) metode targhib wa al-tarhib (memberikan kabar gembira/ membuat senang dan memberikan kabar buruk/ membuat takut) dan (8) metode Eksperimen
References
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 20112), hlm. 18
Anita Yus, Model Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Predana media Group,2011), hlm.14.
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu Ilmu al-Qur’an, Terj. Muzakkir, (Bogor: Pustaka Lentera Antar Nusa, 2013), hlm. 11.
Mutawally Sya’rawi, Kisah-Kisah Hewan Dalam al-Qur’an, Terj. Abdurrahman Saleh Siregar, (Jakarta: Rihlah Press, 2015), hlm. 11.
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, (Jakarta: Grasindo, 2011), hlm.134.
Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, Terj. Jamaluddin Miri, (Jakarta: Pustaka Amani, 2012), hlm. 21.
Tim Penyusun Kementerian Agama RI, Ensiklopedia al-Qur’an di Indonesia, (Jakarta: Kementeraian Agama RI, 2013), hlm. 418.
Lihat Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2014), hlm. 6.
Abd al-Hayy Al-Farmawy, al-Bidayah Fiy al-Tafsir al-Maudhu’iy, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), hlm 52. Abdul Jalal, Urgensi Tafsir Maudhu’iy Pada Masa Kini, (Jakarta: Kalam Mulia, 2011), hlm. 69.
Abû Hayyân al-Andalûsi, Tafsîr al-Bahr al-Muhîth, (Bairut: Dâr al-Fikr, 1428 H), Jilid IV, hlm. 559.
Ali al-Shabuni, Kenabian dan Riwayat Para Nabi, (Jakarta: Lentera, 2011), hlm. 185-187.
Ali al-Shabuni, op. cit., hlm. 187.
Tim Penyusun Kementerian Agama RI, Ensiklopedia al-Qur’an di Indonesia, (Jakarta: Kementeraian Agama RI, 2013), hlm. 418.
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Pesan, Kesan, dan Keserasian A-Qur’an Vol.1 (Lentera Hati), Th.2000, hlm.252.
Ibid, Bercermin pada Nabi Ibrahim, hlm.190
Syaikh Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Jakarta: Bulan Bintang, 2012), hlm. 3.
Syarif Ali Ibn Muhammad, Kitab al-Ta’Rifat, (Beirut: Dar al-kutub al-Ilmiyah, 2010), hlm. 14.
Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang : CV. Bima Sakti, 2013), hlm. 80
Ibid., hlm. 80-81.
Nasruddin Razak, Dinul Islam, (Bandung: CV. al-Ma’arif, 2013), hlm.22
Ibid., hlm. 57. Lihat Husein Bahreisy, Ajaran-ajaran Akhlak, (Surabaya: al-Ikhlas, 2011), hlm. 41.
Sehat Sultoni Dalimunte, Filsafat Pendidikan Akhlak; Metode Pendidikan Karakter Dalam Perspektif al-Qur’an, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016), hlm. 257.
Jamal Abdurrahman, Athfal al-Muslimin Kaifa Rabbahum al-Nabiy al-Amin, (Makkah al-Mukarramah: Dar Thabibah al-Hudhara’, 2001), hlm. 14.Hadis ini dilatarbelakangi asbab Al-wurudnya ketika Nabi SAW., berdakwah kepada penduduk Tha’if dan mereka menolak dakwah Islamiyyah dengan cara menghalau rombongan Nabi SAW., sambil melemparinya dengan kotoran hewan dan batu sehingga Nabi SAW terluka dan berdarah, ketika Nabi SAW istirahat di bawah sebatang pohon, beliau mendoakan penduduk Tha’if dengan Hadis ini. Lihat Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, Imam al-Bukhari, Shaheh al-Bukhari, (Semarang: Maktabah wa Mathba’ah Toha Putra, 2013), Juz III, hlm. 180. Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi al-Naisaburiy, Imam Muslim, al-Jami’ al-Shaheh (Shaheh Muslim), (Semarang: Maktabah wa Mathba’ah Toha Putra, 2013), Juz V, hlm. 181.
Abdurrahman al-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta: Gema Insani Press, 2014 ), hlm. 279.
Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, (Beirut: Dar al-Ma’rifat, tt), Juz II, hlm. 404.
M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. (Jakarta: Lentera Hati, 2012), hlm. 387.
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2012), Vol. 10, hlm. 439. Lihat M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Pebagai Persoalan Umat, (Jakarta: Mizan, 2013), hlm. 70.
Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia, (Surabaya: Pustaka Progressif, 2014), hlm. 511.
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif al-Quran, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2012), hlm. 146.
Abdurrahman al-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, op. cit., hlm. 412. Samsul Ulum danTriyo Supriyatno, Tarbiyah Quraniyyah, (Malang: UIN-Malang Press, 2014), hlm. 115-117.
Copyright (c) 2023 Syamsurijal Syamsurijal, Munzir Hitami, Kadar M. Yusuf
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.