Mahar sebagai Instrumen Perlindungan Hak-hak Perempuan dalam Pernikahan: Perspektif Hukum Islam
Abstract
Abstract
This study aims to investigate the role of dowry from an Islamic legal perspective as an instrument of protection of women's rights in the context of marriage. Dowry is a form of economic contribution involved in the marriage process, and has symbolic and social values that create balance in the relationship between husband and wife. This research is a library research using various related literature, such as interpretation, books, journals and others. The approach used is a qualitative approach. The method of analysis used is the maudu'i or thematic method, which is to analyze Qur'anic verses that specifically discuss dowry in Islam, a protection of women's rights in the context of marriage. The results showed that dowry not only serves as women's economic security, but also has a symbolic impact in strengthening the marriage bond. In addition, the research findings identified factors influencing the effectiveness of dowry, including the size of the dowry, the role of Islamic institutions, and socio-cultural factors. The relevance of the findings to the social context and Islamic law highlights the importance of understanding religious and cultural values in interpreting and implementing dowry.
Keywords: Bride price; Review; Islamic Law; Instruments; Women's Protection; Wedding.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran mahar perspektif hukum Islam sebagai instrumen perlindungan hak-hak perempuan dalam konteks pernikahan. Mahar merupakan bentuk kontribusi ekonomi yang dilibatkan dalam proses pernikahan, serta memiliki nilai simbolis dan sosial yang menciptakan keseimbangan dalam hubungan antara suami dan istri. Penenlitian ini merupakan library reseach dengan menggunakan berbagai literatur yang terkait, seperti tafsir, buku, jurnal dan lainnya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode maudu’i atau tematik yakni menganalisis ayat-ayat Al-Quran yang secara khusus membahas mahar dalam Islam sebuah perlindungan hak-hak perempuan dalam konteks pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahar bukan hanya berfungsi sebagai jaminan ekonomi perempuan, tetapi juga memiliki dampak simbolis dalam memperkuat ikatan pernikahan. Selain itu, temuan penelitian mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas mahar, termasuk besaran mahar, peran lembaga Islam, dan faktor sosial budaya. Relevansi temuan dengan konteks sosial dan hukum Islam menyoroti pentingnya memahami nilai-nilai agama dan budaya dalam menafsirkan dan mengimplementasikan mahar.
Kata Kunci: Mahar; Tinjauan; Hukum Islam; Instrumen; Perlindungan perempuan; Pernikahan.
References
Al-Ghazali. “Ihya’ Ulum Al-Din.” Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2000.
al-Maqdisi, Ibn Qudamah. “Al-Mughni.” Dar al-Fikr, 1996.
Al-Sarakhsi, A. “Al-Mabsut.” Dar al-Ma’arif, 1984.
Ali, K. Marriage and Slavery in Early Islam. Cambridge, MA: Harvard University Press, 2010. https://scholar.google.com/scholar_lookup?title=Marriage+and+Slavery+in+Early+Islam&author=K+Ali&publication_year=2010&doi=10.2307%2Fj.ctvjk2x5j.
Ali, Muhammad. Pernikahan Dalam Islam: Teori Dan Praktik. Jakarta: Pustaka Islami, 2018.
———. “Relevansi Temuan Dengan Konteks Sosial Dan Hukum Islam Dalam Praktik Mahar.” Jurnal Kajian Hukum Dan Masyarakat 32, no. 2 (2022): 89–105.
Apriyanti, MAg. “Historiografi Mahar Dalam Pernikahan, An Nisa’a.” Jurnal Kajian Gender Dan Anak 12, no. 2 (2017). https://media.neliti.com/media/publications/364121-none-0a1803e8.pdf.
Badran, M. “Feminism in Islam: Secular and Religious Convergences.” Journal of Middle East Women’s Studies 7, no. 2 (2009): 114–117. https://masculinisation.files.wordpress.com/2015/05/feminism-in-islam-secular-and-religious-convergences-margot-badran.pdf.
Beddu, Muhammad Juni”. “Peran Penyuluh Agama Dalam Menangani Kasus KDRTDan Pernikahan Dini Di Kota Batam.” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan 20, no. 2 (2023): 267–281. https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Al-Mutharahah/article/view/810.
Beddu, Muhammad Juni. “Marriage History From the Era of Polygamy to Monogamy: The Perspective of QS Annisa Verse 3.” Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender 22, no. 2 (2023): 215–29. https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/index.
Beddu, Muhammad Juni, and dkk. “Pernikahan Islami Di Era Modern: Antara Tradisi Dan Adaptasi” 1Jurnal AddayyanVol.” Addayyan XVIII, no. II (2023): 1–7. https://www.jurnalstaiibnusina.ac.id/index.php/AD/article/view/212/185.
———. “Praktek Nikah Beda Agama Di Indonesia Dalam Perspektif Islam.” Al-‘Adalah: Jurnal Syariah Dan Hukum Islam 8, no. 2 (2023): 330–43. https://e-journal.uac.ac.id/index.php/adlh/issue/view/167.
Bhatia, Shivangi, and Seema Singh. “Empowering Women Through Financial Inclusion: A Study of Urban Slum.” Vikalpa 44, no. 4 (2019): 182–197. https://doi.org/10.1177/0256090919897809.
Damis, H. “Konsep Mahar Dalam Perspektif Fikih Dan Perundang-Undangan.” Jurnal Yudisial 9, no. 1 (2016): 19–35. https://doi.org/10.29123/jy.v9i1.29.
Esposito, J L. “Women in Muslim Family Law.” Verfassung in Recht Und Übersee 18, no. 1 (2002): 78–82. https://press.syr.edu/supressbooks/1231/women-in-muslim-family-law-2nd-edition/.
Fatima, Amina. “Hak-Hak Perempuan Dalam Perspektif Islam.” Almarhalah 1, no. 2 (2020): 1–20.
Izzuddin, Ahmad. “Menakar Mahar: Studi Tentang Masyarakat Santri Di Desa Karangbesuki Sukun, Kota Malang.” Sabda 14, no. 1 (2019). file:///C:/Users/User/Downloads/26736-76355-1-SM (1).pdf.
Jawad, Haifaa A. Otentisitas Hak-Hak Perempuan: Perspektif Islam Atas Kesetaraan Jender. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, Universitas Indonesia, 2022. https://lib.ui.ac.id/m/detail.jsp?id=16887&lokasi=lokal.
Karim, Aisha. “Korelasi Antara Mahar Dan Perlindungan Hak-Hak Perempuan Dalam Pernikahan Islam.” Jurnal Hukum Islam 15, no. 2 (2018): 78–92.
Kathir, Ibn. “Tafsir Ibn Kathir.” Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2000.
Kecia, A. Women and the Transmission of Religious Knowledge in Islam. Cambridge University Press, 2012.
Kementerian Agama RI. “Qur’an in Microsoft Word, QS. An-Nisa’, 4: 32.,” 2019. https://lajnah.kemenag.go.id.
Khan, N. “Islamic Law and Women’s Rights: A Case Study of Mahr in Pakistan.” Journal of Muslim Minority Affairs 40, no. 1 (2020): 98–115. https://journalofislamiclaw.com/public/journals/3/JIL_vol2.pdf.
Kushendar, Ahmad Diar, and Deddy Effendy. “Tanggung Jawab Suami Terhadap Istri Dalam Menafkahi Keluarga Ditinjau Dari Hukum Islam Dan Hukum Positif |.” Bandung Conference Series: Law Studies 3, no. 1 (2023): 137 – 144. https://doi.org/10.29313/bcsls.v3i1.4929.
No, Undang-Undang Perkawinan. “No Title,” n.d.
———. “No Title,” n.d.
Novi Yanti, ”. “Perencanaan Keuangan Keluarga Dengan Skala Prioritas Dan Transparansi Di Kota Pekanbaru.” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan 20, no. 2 (2023): 306–316. https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Al-Mutharahah/article/view/809.
Nurul, Fatimah. “Evaluasi Terhadap Efektivitas Mahar Sebagai Instrumen Perlindungan: Tinjauan Kasus Di Indonesia.” Jurnal Kajian Hukum Dan Masyarakat 28, no. 1 (2021): 56–72.
Nuzulia, A. “Fatwa Dewan Syariah Nasional Indonesia.” Angewandte Chemie International Edition, 6, no. 11 (1967): 5–24.
Rahman, Aisha. “Peran Mahar Dalam Pernikahan Islam".” Jurnal Studi Gender 12, no. 3 (2018): 78–92.
Rahman, Amin. “Kendala Dalam Implementasi Mahar Untuk Perlindungan Hak-Hak Perempuan: Perspektif Global.” Jurnal Kajian Hukum Dan Budaya 25, no. 4 (2020): 112–128.
Showkat, Arshi, and Etc. “The Principle and Practice of Mahr in Muslim Marriages.” Feminist Theology 31, no. 2 (2022): 197–209. https://doi.org/10.1177/09667350221134992.
Smith, John. Mahar: Sejarah, Makna, Dan Dampaknya. New Yor.k: Penerbit Abadi, 2020.
———. Mahar Di Seberang Budaya. New York: Penerbit Abadi, 2020.
Syahraeni, A. “Nikah Dalam Perspektif Al Qur’an.” Al-Hikmah 19, no. 2 (2018): 14–37. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al_hikmah/article/view/4135.
“Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Perkawinan, Pasal 21,” n.d.
“Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 Tentang Perkawinan, Pasal 12,” n.d.
Wani, M.Afzal. “Muslim Women’s Right To ‘Mahr’: An Appraisal Of The Statutory Laws In Muslim Countries.” Journal of the Indian Law Institute 43, no. 3 (2001): 388–409 22. https://www.jstor.org/stable/43951783.
Zulaifi. “Konsep Mahar Menurut Pemikiran Ulama Empat Mazhab Dan Relevansinya Di Era Kontemporer ".” Qawwam: Journal for Gender Mainstreaming, ISSN: 2086-3357 16, no. 2 (2022): 2540–9182. https://doi.org/10.20414/qawwam.v16i2.5348.
Copyright (c) 2024 Muhammad Juni Beddu, Ahmad Mas’ari , Novi Yanti
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.