Pemaknaan Konsep Agama Perspektif Tarekat

(Studi Kasus Tarekat Sunan Anbia)

  • Moh Iqbal Ramadhan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Keywords: Agama, Tarekat, Tarekat Sunan Anbia

Abstract

Hadirnya tarekat sebagai gerakan spiritual yang sering kali dipahami tidak memberikan ketepatan posisi antara kehidupan ukhrawi dan duniawi, menjadikan paham Tarekat, menurut Yudian, tidak menjadi tunggangan untuk mewujudkan kesejahteraan secara kongkret. Oleh sebab itu, dari pengertian posisi tarekat yang masih dianggap belum jelas, kemudian muncul gerakan Tarekat Sunan Anbia yang dicetuskan oleh Yudian pada 2015 yang bertujuan untuk memperjelas, bahkan menekankan bagaimana posisi antara duniawi dan ukhrawi menjadi seimbang. Lebih jauh lagi, dari tarekat ini kemudian terdapat paham yang menekankan tentang pemaknaan surga yang dijanjikan di akhirat, juga harus diusahakan hadir di dunia dengan menjelma  menjadi kesesuaian antara porsi pengetahuan, ekonomi, serta jabatan. Dalam paham tarekat ini, bahwa kesesuaian antara ekonomi, pengetahuan, dan jabatan, merupakan ajaran yang ditekankan di dalamnya. Dalam melihat fenomena ini, penulis menggunakan teori integrasi-interkoneksi sebagai pisau bedahnya, untuk memperoleh data, penulis melalui wawancara dan kajian pustaka sebagai metode penelitiannya. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat perbedaan antara tarekat Sunan Anbia dengan Tarekat pada umumnya. Selain itu, yang cukup menarik juga bahwa terdapat sentimen terhadap Tarekat ini di tengah masyarakat, karena disebabkan adanya perbedaan pandangan dan titik tekan pada tarekat ini dengan Tarekat lainnya.

References

Abitolkha, Amir Maliki, and Muhamad Basyrul Muvid. Melacak Tarekat-Tarekat Muktabar Di Nusantara. Goresan Pena, 2020.

Ahmad Izudin. “PARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI: Analisis Epistemologi Pemikiran Keislaman M. Amin Abdullah.” Jurnal Islamic Review IV (2015): 1.

Alim Ruswantoro. Epistemologi Pemikiran Islam M. Amin Abdullah Islam, Dalam Agama Islam Dan Nilai Kemanusiaan. Yogyakarta: Center For The Study Of Islam and Social Transformation UIN Sunan Kalijaga, 2013.

Awaludin, Muhammad. “Sejarah Dan Perkembangan Tarekat Di Nusantara.” El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Tafsir Hadis 5, no. 2 (2016): 125–34.

Damianti Vismala. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Rosdakarya, 2007.

Fata, Ahmad Khoirul. “Tarekat.” Al-Ulum 11, no. 2 (2011): 373–84.

Fazlurrahman. Islam. Terj.Ahsin Mohammad. Bandung: Penerbit Pustaka ITB, 2000.

Hamid (Pengurus). “Wawancara Oleh Moh Iqbal Ramadhan.” n.d.

Harun Nasution. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek. Jakarta: UI Press, 1985.

Mannan, Audah. “Esensi Tasawuf Akhlaki Di Era Modernisasi.” Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah 4, no. 1 (2018): 36–56.

Moh Soehadha. Metode Penelitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama. 2nd ed. Yogyakarta: SUKA-Press, 2018.

Muharrani, Muharrani, and Latif Aswen. “Dakwah Tarekat Syatariyyah Di Nagari Alahan Nan Tigo Provinsi Sumatera Barat.” Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan 16, no. 2 (2019): 347–62.

Opisman. Living Quran, Studi Kasus Atas Majlis Ayat Kursi Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata, 2019.

Rosyid, Moh. “Potret Organisasi Tarekat Indonesia Dan Dinamikanya.” RELIGIA, 2018, 78–95.

Siregar, Lindung Hidayat. “Sejarah Tarekat Dan Dinamika Sosial.” Jurnal: MIQOT 33, no. 2 (2009): 169–87.

Wawancara

Wahyudi (Santri), Wawancara oleh Moh Iqbal Ramadhan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tanggal 10 September 2021

Hamid (Pengurus), Wawancara oleh Moh Iqbal Ramadhan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tanggal 15 November 2021

Published
2022-04-08
How to Cite
Iqbal Ramadhan, Moh. 2022. “Pemaknaan Konsep Agama Perspektif Tarekat”. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian Sosial Keagamaan 19 (1), 50-63. https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v19i1.424.