Studi Kebijakan Kelas Akselarasi SMU Plus Provinsi Riau
Abstract
Sekolah unggul seperti SMU Plus dalam menjembatani kepentingan siswa yang memiliki keunggulan lebih dari siswa lain. Oleh karenanya, penyelenggaran kelas akselerasi seharusnya lancar karena input anak pintar. Ternyata tidak sesuai dengan seharusnya. Untuk itu dilakukan studi terhadap kebijakan kelas akselerasi di SMU Plus, pelaksanaan kebijakan tersebut dan alasan penutupan kelas akselerasi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi wawancara, angket dengan dokumentasi. Hasil wawancara dengan dipertegas dengan angket kepada 10 orang guru. Temuan penelitian terdiri dari tiga poin yaitu: 1. Perencanaan target yang ingin dicapai dalam pembukaan kelas akselerasi tidak terlepas dari peningkatan ilmu, iman dan amal, serta mempunyai sains dan teknologi. 2. Kebijakan SMU Plus Provinsi Riau dalam kurikulum yang dilaksanakan sama dengan di sekolah SMU Plus lain tetapi memperkaya khasanah muatan lokal. 3. Berdasarkan kesepakatan dewan komite sekolah, guru dan kepala sekolah, maka kelas ini ditutup kembali.
References
Arikunto, Suharsimi. 1997 Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Kamsa, Rialis. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurdin, Syaifuddin dan Basyiruddin Usman. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Ciputat: Remaja Rosdakarya.
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Suderajat, Hari. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK); Pembaharuan Pendidikan dalam Undang-undang Sisdiknas 2003. Bandung: Cipta Cekas Grafika.
Sudirman. 1992. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumarsono. 1991. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.
Suryosubroto, B. 1999. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winarno, Budi. 2005. Teori dan Proses Kebijakan Publik, Cet. Ketiga. Jakarta: Media Pressindo.
Copyright (c) 2018 Rosnani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.