PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK HALUS ANAK PADA USIA 5-6 TAHUN DENGAN KEGIATAN MENGANYAM
Abstract
Mengembangkan motorik halus pada anak usia dini di khususkan fokus pada pengordinasian otot-otot halus anak. Kegiatan menganyam kain flanel berbentuk ayam dengan lebar 20 cm dan panjang 15 cm. Bahan dan alat yang digunakan antara lain Kain flanel, mata boneka, lem tembak. Penilaian yang digunakan menggunakan teknik checklist. Penelitian ini dilakukan karena ingin mengetahui bagaimana penggembangkan motorik halus anak dengan melakukan suatu kegiatan yaitu melalui kegiatan menganyam menggunakan bahan flanel. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data dengan observasi secara langsung. Observasi dilaksanakan di Daerah Pandeglang Banten, sample dengan menggunakan 4 orang anak usia 5-6 tahun, hasil yang di dapat dengan observasi melalui kegiatan menganyam menggunakan kain flanel adalah sebanyak 4 anak terdapat 1 orang anak yang mulai berkembang dan 3 anak lainya berkembang sesuai harapan. dari ke 4 anak tersebut 3 anak sudah lihat menggunakan motorik halusnya dalam kegiatan menganyam, kegiatan menganyam ini dapat mengembangkan aspek motorik halus anak di usia 5-6 tahun.
References
Asni.,Pabunga, D.B. (2019). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Kain Flanel.Vol. 2, No. 2, Juli 2019 Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO. 2(2), 167–176.
Elizabeth Hurlock. 1998. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Fitria, A. (2013). Mengenalkan dan Membelajarkan Matematika Pada Anak Usia Dini. Mu'adalah; Jurnal Studi Gender dan Anak, 1(2).
Garha, Oho. (1990). Berbagai Motif Anyaman. Bandung: Penerbit Angkasa.
Intan,N.W, dkk. 2018. Pengaruh Kegiatan Mozaik Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-6 tahun. Jurnal Ceria: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini , 7(2), 12-25
Kusumaningtyas L.E., & Febriana.A. (2018). Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok B Usia 5-6 Tahun. Jurnal Audi, 2(2), 70–75
Khairani, Makmum.2013. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Presindo
Nasir, H. Yopi. (2013). Jagat Kerajinan Tangan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Permendikbud No 137. 2014. Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jawa Tengah: Dinas Pendidikan.
Purnamasari, H. (2021). Meningkatkan Keterampilan Menganyam Melalui Metode Demonstrasi Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Universitas Muhammadiyah Kendari, 1(2), 2025–2036. https://www.obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/1077
Rahmawati, R. & Suryana.D. (2021.). Pengaruh Menganyam Dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini. Universitas Negeri Padang.
Said, A., & Khotimah, N. (2013). Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pelepah Pisang Pada Anak Kelompok a. 53(9), 1689–1699.
Salamah.(2021). Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Dengan Media Kain Perca Pada Anak Kelompok B Di Tk Dharma Wanita 01 Pegandan Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati. Journal of Industrial Engineering & Management Research, 2(6), 63–72.
Saniya M. L. (2017). Pengaruh Keterampilan Dasar Menganyam Enceng Gondok Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 03 Kadet Suwoko Lamongan. PAUD Teratai, 7(1), 1–6.
Sujiono, Y. N. 2009. Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Tersiana.A. (2018). Metode Penelitian. Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
Copyright (c) 2022 Pupita Melati, Lizza Suzanti

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.