Implementasi Qana’ah Terhadap Rasa Rendah Diri (Inferiority)

  • Citra Ramadhanty Mahasiswa

Abstract

ABSTRAK

 

 

Rendah diri merupakan perasaan seseorang yang merasa dirinya tidak mampu dan lebih buruk dibandingkan kondisi orang lain. Perasaan tersebut muncul karena terjadi suatu peristiwa dan merupakan hasil imajinasinya. Rendah diri adalah perasaan seseorang yang dimana dirinya merasa rendah daripada orang lain. Hal tersebut membuat hidup individu menjadi tidak nyaman dan tentram karena terus terbayang dan membandingkan dengan orang lain. Ketentraman hidup bisa didapatkan dengan sikap yang qana’ah, yaitu merasa cukup dan puas dengan apa yang dimilikinya. Apabila tiap individu mengamalkan konsep qana’ah maka ia akan memiliki mental yang sehat. Penelitian ini ditulis untuk memahami bagaimana sikap qana’ah dapat merubah perasaan rendah diri yang dialami individu tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dari jurnal, buku ataupun referensi lainnya.

 

Kata kunci : Qana’ah,Rendah Diri,Mental

 

Abstract

 

Low self-esteem is a feeling of someone who feels he is not capable and worse than the condition of others. This feeling arises because an event occurs and is the result of his imagination. Low self-esteem is a person's feeling where he feels lower than other people. This makes the individual's life uncomfortable and peaceful because they keep imagining and comparing with other people. Peace of life can be obtained with a qana'ah attitude, that is, feeling sufficient and satisfied with what one has. If each individual practices the concept of qana'ah then he will have a healthy mentality. This research was written to understand how the attitude of qana'ah can change the feelings of inferiority experienced by these individuals. The method used in this research is literature study from journals, books or other references.

Keywords:  Qana'ah, Low Self, Mental

Published
2023-06-30
How to Cite
Citra Ramadhanty. (2023). Implementasi Qana’ah Terhadap Rasa Rendah Diri (Inferiority). Nathiqiyyah, 6(1), 26-33. https://doi.org/10.46781/nathiqiyyah.v6i1.743