PEMANGKU ADAT KOTO MAJIDIN BERPERAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MUSLIM
Abstract
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengungkap peran Pemangku adat terhadap pemberdayaan masyarakat muslim Koto Majidin dibidang aspek ekonomi, aspek sosial dan aspek agama. Metode penelitian ini bercorak Field Research menggunakan analisis deskriptif, data primer berasal dari lapangan sesuai realitas dan fenomena yang terjadi di lapangan. Data sekunder berasal dari buku, majalah dan dokumen-dokumen lainnya. Hasil penelitian ini mengungkapkan Peran Pemangku adat dalam beberapa penemuan : (1) Aspek ekonomi yaitu: pertama mengatur dan menjaga harta material dalam penguasaan anak batino tidak boleh disalahgunakan, kedua mengatur distribusi wewenang dan penggunaan tanah masyarakat tidak bebas diperjualbelikan dan ketiga mengatur keseimbangan ekonomi terhadap anak laki-laki. (2)Aspek sosial meliputi tradisi adat: pertama tradisi Kenduri Sudah Tuai, kedua membantu masyarakat yang susah atau dalam kemalangan dan ketiga gotong royong. (3) Aspek agama yaitu: pertama aktif memperdalam ilmu agama, kedua aktif dalam menentukan imam, khatib, dan bilal masjid dan ketiga aktif dalam kaderisasi generasi islami
Kata kunci: Pemberdayaan, Peran, Pemangku Adat, Masyarakat, Koto Majidin
Abstract
This research aims to reveal the role of traditional authorities in empowering the Koto Majidin Muslim community in the areas of economic aspects, social aspects and religious aspects. This research method is Field Research using descriptive analysis, primary data comes from the field according to the reality and phenomena that occur in the field. Secondary data comes from books, magazines and other documents. The results of this research reveal the role of traditional stakeholders in several findings: (1) The economic aspect, namely: firstly, regulating and safeguarding material assets in the control of the inner child must not be misused, secondly regulating the distribution of authority and use of community land which cannot be freely traded and thirdly regulating the economic balance towards children. man. (2) Social aspects include traditional traditions: firstly the Kenduri Already Tuai tradition, secondly helping people in need or in misfortune and thirdly mutual cooperation. (3) Religious aspects, namely: first, active in deepening religious knowledge, second, active in determining the imam, khatib and bilal of the mosque, and third, active in the cadre formation of the Islamic generation.
Keyword: Empowerment, Role, Traditional Stakeholders, Community, Koto Majidin
References
Adiyon. 2021. Wawancara peneliti dengan pemangku adat, Ninik Mamak Dengan Gelar Adat RIO. Pada hari Kamis, 11 - 6 - 2021. Pukul 20.00 WIB – 23.00 WIB. (n.d.). No Title.
Ahmadi, A., & Syafutri, H. D. (2020). Aspek Sosial Budaya Masyarakat Suku Sasak Lombok Dan Nilai Pedidikan Novel Sri Rinjani Karya Eva Nourma (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra). Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, Dan Pendidikan, 5(1), 76–85.
Ali, Y. et al. 2005 A. B. S. S. P. M. M. M. di kerinci. (2005). No Title. STAIN KERINCI.
Andini, U. H., Soeaidy, M. S., & Hayat, A. (2014). Dari Desa Tertinggal Menuju Desa Tidak Tertinggal ( Studi di Desa Muktiharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati ). Jurnal Administrasi Publik, 2(12), 7–11.
Arifianto, D., Nurman, N., & Dewi, S. F. (2018). Nilai-Nilai Moral dan Sosial dalam Penyelenggaraan Kenduri Sudah Tuai di Desa Kumun Mudik Kota Sungai Penuh. Journal of Civic Education, 1(3), 272–279. https://doi.org/10.24036/jce.v1i3.213
Armida. (2010). Eksistensi Lembaga Adat : Studi Kasus Lembaga Adat Melayu Jambi Tanah Pilih Pasko Batuah Kota Jambi dan Tinjauan Kritis terhadap Perda No 5 Tahun 2007. 113 Kontekstualita, 25(1), 113–136.
Fauzan, R., & Nashar, N. (2017). “Mempertahankan Tradisi, Melestarikan Budaya” (Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang). Jurnal Candrasangkala Pendidikan Sejarah, 3(1), 1. https://doi.org/10.30870/candrasangkala.v3i1.2882
Haris, M. (2019). Problematika Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Jurnal At-Taghyir: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Masyarakat Desa, 2(1), 46–63.
Jamal Idris. 2021. Wawancara dengan Jamal Idris Ninik Mamak dengan Gelar Adat Malano. Jum’at, 21 -05 - 2021. (n.d.). No Title.
Jauhari, B. V., & Dll. (2014). Tinjauan Sejarah Kebudayaan Islam di Alam Kerinci. Bina Potensia Aditya Mahatva Yodha.
Laporan Pertanggung Jawaban Desa Kerinci. (2019). No Title.
Mahmud. 2021. Wawancara peneliti dengan pemangku adat Dengan Gelar Adat RIO. Pada hari Senin, 14 - 6 - 2021. Pukul 20.00 WIB – 23.00 WIB. (n.d.). No Title.
Maryani, Dedeh, and Ruth, R. E. dan. Nainggolan. 2019. P. Masyarakat. (2019). No Title. Depublish.
Muzakkir. (2015). Generasi Muda dan Tantangan Abad Modern serta Tanggungjawab Pembinanya. Al-Ta’dib, 8(2), 111–134.
Ravico, R. (2019). Menelusuri Tradisi Lisan Parno (Pangku Parbayo) Adat Desa Koto Majidin, Kabupaten Kerinci Sebagai Wujud Identitas Masyarakat. TAMADDUN: Jurnal Kebudayaan Dan Sastra Islam, 19(1), 1–15. https://doi.org/10.19109/tamaddun.v19i1.3395
Rosramadhana dan Simanjuntak, B. A. S. dan P. S. P. P. O. D. I. K. M. O. Daerah. (2018). No Title. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Yulisman. (2014). No Title. Balai Pelestarian Nilai Budaya, Kemendikbud.
Copyright (c) 2023 Fernando Fernando Yudistira
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.