PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENANGANAN ORANG TERLANTAR DI KOTA PEKANBARU

  • Moralely Hy STAI Diniyah
  • Bayu Indra Laksana Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru
Keywords: The role of Social Workers, Displaced Persons

Abstract

Abstract

This study aims to analyze the role of social workers in handling displaced people in Pekanbaru City. This type of research is qualitative research, using descriptive methods. Data were collected through interviews. The results of this study indicate that social workers play a role in the Needs Assessment which is carried out at an early stage to assess the physical, mental, and social conditions of displaced people. Social workers play a role in Direct Intervention: Providing emergency assistance such as temporary housing or what is called a shelter, providing food, and health services. Assistance and Counseling in this case social workers provide emotional support and counseling so that they can improve the quality of life of displaced people. and finally social workers act as Social Service Liaisons which connect displaced people with government and private assistance institutions or programs. For example, displaced people are given clothing and food assistance when they are going to their home area and when they arrive in their home area, when displaced people need assistance with economic programs or empowerment, they will be entered into the integrated social welfare data DTSKS so that displaced people can get various assistance.

 

Keywords: The role of  Social Workers,  Displaced Persons

References

Abdul, N. (2017). Nilai dan Etika Dalam Pekerjaan Sosial Pendekatan Teoritis dan Empiris serta model dalam penelitian (pp. 10–11). Samudra Biru (Anggota IKPI).

Abdulahsyani. (2002a). Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan. Bumi Aksara.

Abdulahsyani. (2002b). Sosiologi Skematika, Teori, Dan Terapan. Bumi Aksara.

Azwar Ma Saifuddin. (2011). Metode Penelitian (p. 1). Pustaka Pelajar.

Edi Suharto. (2005). Analisis Kebijakan Publik. Alfabeta.

Hakim, E. L. (2016). Pengantar Administrasi Pembangunan (p. 41). Ar-Ruzz Media.

Haris, M., Hendrayani, M., & Nurhijjah, H. (2023). PEMBERDAYAAN KELUARGA LANSIA MELALUI PROGRAM BINA KELUARGA LANSIA (BKL) DI KAMPAR. TATHWIR: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 14(1), 1–8.

Haris, M., Putri, A., & Hendrayani, M. (2023). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA (UP2K). Dakwatul Islam, 8(1), 24–38.

Hicks, S. (2015). Social work and gender: An argument for practical accounts. Qualitative Social Work, 14(4), 471–487. https://doi.org/10.1177/1473325014558665

Kaelan. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat,. Pradigma.

Miftahul, H. (2009). Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan social Sebuah Pengantar (pp. 142–145).

Nasution, A. (2018). Penyelenggaraan Pengukuran Kemiskinan Di Badan Pusat Statistik: Pendekatan Teori Jejaring-Aktor. Jurnal Sosioteknologi, 17(1), 154–170. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2018.17.1.15

Neighborhoods, U., & Dreier, P. (1996). Bridging Regional Growth and Community Empowerment. In Source: Cityscape (Vol. 2, Issue 2).

Noor Juliansyah. (n.d.). Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (p. 140). Kencana Prenada Media Group.

Pipit Febriyanti. (2014). Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terhadap Anak Terlantar Di Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan.

Rahardjo, W. (2007). Penganiayaan Emosional dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga : Sebuah Potret Buram Kehidupan Berkeluarga. Penelitian Psikologi, 12 No, 01, 4.

Rohmah, N. N. (2017). Model Penanganan Bagi Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar di Kabupaten Banyumas.

Rukminto, I. (2003). Pemberdayaan Pembangunan masyarakat Dan Intervensi Komunitas. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Simonis, U. E. (2017). Community Development in Asia. Verfassung in Recht Und Übersee, 7(4), 443–470. https://doi.org/10.5771/0506-7286-1974-4-443

Singgih, D. S. (2006). Masalah-masalah Sosial di Indonesia Pemahaman Konsep, Fokus Analisis, Skema Hubungan antar-variabel dan Metode Analisis. Journal.Unair, 1–2.

Soteomo. (2008). Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Pustaka Pelajar.

Sugiono. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif (p. 94). Alfabeta.

Suud, M. (2006). Kesejahteraan Sosial. Prerstasi pustaka.

Syahrizal, A. (2016). Peran Fasilitator Kecamatan Dalam Pelaksanaan Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa Di Kecamatan Kota Bangun Kebupaten Kutai Kartanegara. 4(4), 1761–1772.

Syaodih Sukamdinata Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (p. 18). Pt Remaja Rosdakarya.

Tawulo, M. A., Ilmu, D., Sosiologi, D., & Haluoleo, U. (n.d.). Fasilitator dalam komunikasi pemberdayaan masyarakat. 19–30.

Theresia, A. (2014). Pembangunan Berbasis Masyarakat (p. 116). Alfabeta.

Tutesa, & Wisman, Y. (2020). Permasalahan Sosial Pada Masyarakat. Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) , 12(2), 94–99.

Watif, M., Ramadhani, A., Syam Almazini Tahir, L., Hikmah, N., & Negeri Makassar, U. (2024). Ketimpangan Sosial dan Kemiskinan Pada Masyarakat Perkotaan. PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora, 3. No.4(4), 536–547.

Published
2024-12-16
How to Cite
Hy, M., & Bayu Indra Laksana. (2024). PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PENANGANAN ORANG TERLANTAR DI KOTA PEKANBARU. Dakwatul Islam, 9(1), 133 - 154. https://doi.org/10.46781/dakwatulislam.v9i1.1282
Section
Articles