PENDIDIKAN ISLAM DAN TEORI KONSTRUKTIVISME DALAM PENGUATAN KEAGAMAAN
Abstract
Kemajuan teknologi informasi, transportasi dan tourism yang menjadi arus deras seakan menantang “arus dalam” (nilai agama, adat budaya lokal) yang ditransformasikan pada pendidikan selama ini. Kebenaran nilai Islam, keimanan yang dianut seakan menantang pendidikan Islam dan cenderung tergoyahkan. Nilai agama dianggap budaya tanpa arti, adat bisa menjadi adopsi kolot, budaya bisa tercerabut dari akarnya yang semula menjadi identitas bangsa. Maka pendidikan Islam menjadi suatu tantangan tersendiri khususnya bagi umat Islam dalam mengajarkan dan memahami nilai-nilai pendidikan untuk diimplemantasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengkaji lebih jauh bagaimana konsep pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan kehidupan yang selalu berubah seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman, tawaran pembahasan yaitu pendidikan Islam dan Teori Konstruktivisma dalam penguatan keagamaan. Temuan penelitian bahwa pendidikan Islam sebagai dasar ilmu pengetahuan Islam yang menggiring kehidupan umat Islam ke arah pemahaman dan implementasi nilai-nilai keislaman dalam kehidupan. Teori konstruktivisme bagian dari upaya pembentukan personality dalam mempola struktur tatanan kehidupan umat Islam sejalan dengan implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Dua hal ini merupakan sesuatu yang saling menguatkan dan tidak terpisahkan. Jika pendidikan Islam sekedar pemahaman saja tanpa penguatan personality dalam mengimplemantasikan nilai Islam maka kehidupan umat Islam bebas dari nilai Islam. Namun harus di seiring sejalankan sehingga kehidupan umat Islam saling menguatkan.